Saat Gianluigi Buffon memprotes keputusan Michael Oliver di laga
Real Madrid vs Juventus tengah pekan lalu. (Foto: Stringer/Reuters)
Turin - Gianluigi Buffon tak menyimpan dendam pada wasit Real
Madrid vs Juventus, Michael Oliver. Dia bahkan mendoakan Oliver
mempunyai karier yang cerah.
Buffon dikartu merah Oliver saat
Juventus kalah 1-3 dari Real Madrid di Santiago Bernabeu, pada leg kedua
perempatfinal Liga Champions tengah pekan ini. Momen pengusiran itu
yang menjadi kekesalan Buffon.
Ketika itu, Oliver mengusir Buffon
karena diprotes terlalu keras. Buffon sendiri kesal karena Oliver
memberi penalti kepada Madrid di masa injury time. Padahal ketika itu,
Juve sudah unggul 3-0 dan berpeluang memaksakan laga ke babak tambahan.
Buffon pun diusir dan penalti diberikan untuk Madrid. Cristiano Ronaldo
lantas mencetak gol lewat titik putih sehingga Madrid jadi cuma kalah
1-3. Madrid pun lolos ke semifinal dengan agregat 4-3, setelah menang
3-0 di Turin.
Buffon menilai Oliver masih terlalu muda untuk memimpin laga sebesar
itu. Ia juga berharap wasit berusia 33 tahun itu akan punya karier yang
hebat di masa mendatang.
"Saya yakin Oliver akan punya karier
yang hebat di masa depan, tapi dia terlalu muda untuk memimpin
pertandingan seperti itu," kata Buffon kepada Le Nene di Sky Sports.
"Keindahan, adalah sifat sepakbola yang tak terbantahkan, amat
disayangkan wasit muda ini mendapati dirinya dalam situasi yang terlalu
rumit, terlalu kacau dan terlalu besar baginya untuk dihadapi."
"Pada
akhirnya, apa yang saya bilang adalah saya tidak punya dendam kepada
Oliver. Saya bahkan tidak marah padanya. Semuanya berakhir di sana,
tentunya di saat momen panas seseorang merasa saya mengatakan tak sedang
dihukum, saya merasa ditipu," Buffon menegaskan.
Yanu Arifin - detikSport
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment