CIA dan Intelijen Korea Utara Sebut Nama Mongolia, Kenapa?

Direktur CIA, Mike Pompoe bersama timnya beberapa kali melakukan pertemuan rahasia dengan kepala Badan intelijen Korea Utara, Biro Umum Pengintaian untuk membahas persiapan pertemuan Kim Jong Un dan Donald Trump.

 Pertemuan rahasia itu dilaporkan CNN, 7 April 2018 bisa terwujud setelah CIA bekerja sama dengan jaringan intelijen.

Pembicaraan sudah berlangsung beberapa kali secara rahasia tentunya. Bahkan mereka pernah menggelar pertemuan di negara ketiga untuk membahas lokasi pertemuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

 Kedua pemimpin negara ini dipastikan akan membahas tentang denuklirisasi di Semenanjung Korea.

 © Copyright (c) 2016 TEMPO.CO foto

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un. visionplus.tv

Dari pembicaraan rahasia itu, menurut sumber kepada CNN, Korea Utara mendorong agar pertemuan digelar di Pyongyang, ibukota Korea Utara. Adapun pihak Amerika Serikat belum memberikan nama lokasi untuk pertemuan itu.

Sempat muncul nama Ulaanbaatar, ibukota Mongolia sebagai lokasi pertemuan. Namun kepastian lokasi pertemuan belum resmi disampaikan.

Dalam pertemuan rahasia dua tim intelijen, pihak Korea Utara memastikan Kim Jong Un bersedia membahas denuklirisasi di Semenanjung Korea saat bertemu Trump nantinya.

 "Ada peluang bagus bahwa Kim Jong Un akan melakukan apa yang baik bagi rakyatnya dan bagi kemanusiaan," kata Trump melalui akun Twitternya pada 28 Maret lalu menanggapi kesediaan pewaris dinasti Kim di Korea Utara bertemu, seperti dikutip dari Fox News,

 © Copyright (c) 2016 TEMPO.CO foto 

 
Share on Google Plus

About admin

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment