Mau Cuan Pekan Ini? Saham INDY, BMTR, dan JSMR Bisa Dilirik

Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, Sepanjang pekan lalu, kinerja IHSG dapat dikatakan cukup memuaskan yaitu naik sebesar 1,07% ke level 6.337,7. Sementara itu, indeks LQ45 menguat sebesar 1,16% ke level 1.034,49. Memasuki pekan yang baru, tim riset CNBC Indonesia menyajikan saham-saham yang dapat menjadi pilihan investor untuk meraup untung sepanjang pekan ini.

Saham-saham pilihan pekan ini berasal dari deretan saham-saham penghuni anggota indeks LQ45 yang telah terkoreksi cukup signifikan sepanjang pekan lalu, namun secara valuasi dapat dikatakan masih murah. Biasanya, koreksi yang sudah terjadi akan membuka ruang akumulasi bagi para investor, terutama jika valuasinya masih murah dan sentimen (baik domestik maupun eksternal) mendukung.




Saham PT Indika Energy Tbk (INDY) terkoreksi sebesar 4,19% sepanjang pekan lalu. Per akhir hari Jumat (20/4/2018), saham INDY diperdagangkan di level Rp 3.660/saham. Mengutip Reuters, Price-Earnings Ratio (PER) INDY berada di angka 4,13 kali, di bawah PER industrinya yang sebesar 10,1 kali.

Saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) terkoreksi sebesar 4,13% sepanjang pekan lalu (dari Rp 605/saham menjadi Rp 580/saham). Saat ini, PER BMTR adalah sebesar 16,41 kali, lebih rendah dibandingkan PER industri yang sebesar 20,9 kali. Secara kinerja, BMTR memang dapat dikatakan baik. Sepanjang 2017, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 494 miliar, naik hingga 142,2% jika dibandingkan capaian tahun 2016 yang sebesar Rp 204 miliar.

Saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) terkoreksi sebesar 3,25% sepanjang pekan lalu (dari Rp 4.620/saham menjadi Rp 4.470/saham). Saat ini, PER JSMR adalah sebesar 14,74 kali, masih dibawah PER industrinya yang sebesar 16,18 kali. Salah satu hal yang bisa mengangkat harga saham JSMR pada pekan ini adalah dinaikannya peringkat utang perusahaan oleh Moody's Investors Service, dari Baa3 ke Baa2.

Kenaikan rating JSMR mencerminkan ekspektasi Moody's dalam dukungan penuh pemerintah terhadap perusahaan tersebut. Hal tersebut tercermin dalam kepemilikan saham mayoritas pemerintah di JSMR, serta komitmen perseroan untuk membangun sektor transportasi dan infrastruktur negara khususnya jalan tol.

Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) terkoreksi sebesar 2,41% sepanjang minggu lalu menjadi Rp 2.430/saham, dari yang sebelumnya Rp 2.490/saham. Saat ini, PER WSKT adalah sebesar 8,5 kali, jauh lebih rendah jika dibandingkan PER industrinya yang sebesar 12,14 kali.

Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terkoreksi sebesar 2,04% sepanjang minggu lalu menjadi Rp 3.360/saham, dari yang sebelumnya Rp 3.430/saham. Saat ini, PER PTBA adalah sebesar 7 kali, jauh lebih rendah jika dibandingkan PER industrinya yang sebesar 10,1 kali.

Sepanjang kuartal-I 2018, laba bersih perusahaan meroket sebesar 66,64% YoY menjadi Rp 1,45 triliun. PTBA akan mengebut pembangunan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Sumatra Selatan, dengan kapasitas 2x620 megawatt (MW) pada Juli mendatang. Proyek pembangunan PLTU ditaksir memakan biaya senilai US$ 1,2 miliar dan dibiayai oleh The Export Import Bank China. PTBA juga berencana akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ombilin, Sumatera Barat dan Tanjung Enim, Sumatra Selatan.

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
Share on Google Plus

About admin

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment