Aplikasi Telegram. Foto: Telegram
Moskow - Kenyataan pahit harus diterima Telegram karena kehadirannya terancam dihapus di negara asalnya sendiri, yaitu Rusia.
Federal
Service for Supervision of Communications, Information Technology and
Mass Media selaku lembaga yang bertanggung jawab terhadap segala urusan
TIK dan media massa di Rusia berniat memblokir kehadiran aplikasi
Telegram di App Store maupun Google Play Store. Penghapusan tersebut
ditargetkan untuk berlaku di seluruh daerah di Rusia.
Terkait
dengan hal tersebut, lembaga yang disebut juga sebagai Roskomnadzor ini
telah mengirimkan permohonan kepada pihak Apple dan Google untuk meminta
mereka agar menghapus Telegram pada toko aplikasi keduanya, sebagaimana
detikINET kutip dari Reuters, Rabu (18/4/2018).
Meski begitu, kedua perusahaan tersebut belum memberikan tanggapan apa pun terkait permohonan Roskomnadzor.
Upaya
tersebut merupakan tindak lanjut dari telah dimulainya pemblokiran
akses user terhadap Telegram sejak Senin (16/4/2018) lalu. Pemblokiran
ini dilakukan atas keputusan yang dijatuhkan kepada aplikasi penyedia
layanan berbagi pesan tersebut.
Sebelumnya, pengadilan di
Tagansky, Moscow, Rusia, pekan lalu melayangkan permintaan untuk
memblokir Telegram di negara pecahan Uni Soviet tersebut kepada
Roskomnadzor. Gugatan tersebut diturunkan lantara Telegram enggan untuk
memberikan software yang berisi kunci enkripsi kepada otoritas setempat.
Karena posisinya dianggap sebagai operator penyebar informasi di Rusia,
Telegram diharuskan untuk menyerahkan kunci enkripsi agar Federal
Security Service dapat melacak keterkaitan jejaring sosial tersebut
dengan hal-hal berbau terorisme.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment