Korban tewas ledakan bom bunuh diri di sebuah masjid dan pasar di Nigeria pada Selasa 1 Mei 2018 bertambah menjadi 60 orang. Laporan awal menyebutkan ledakan ganda tersebut menewaskan sedikitnya 24 orang.
Ledakan ganda, yang disebut otoritas lokal dilakukan sekelompok pemuda, terjadi sebelum pukul 13.00 waktu setempat di Mubi, sekitar 200 kilometer dari Yola, ibu kota negara bagian Adamawa.
Imam Garika dari Agensi Manajemen Darurat Nasional (NEMA) menyebut, pernyataan gabungan kepolisian dan Palang Merah mengonfirmasi adanya 26 korban tewas dan 56 yang terluka akibat ledakan ganda.
Mereka semua telah ditransfer ke Pusat Medis Federal di Yola.
Namun seorang sumber medis di Rumah Sakit Umum Mubi mengaku menerima 37 jenazah. Sementara seorang relawan, Sani Kakale, yang ikut dalam operasi penyelamatan mengaku telah menghitung setidaknya 42 jasad dan 68 korban luka.
"Saya melihatnya dengan mata saya sendiri. Kami menghitung jasad-jasad yang diambil," ujar Kakale, seperti dikutip AFP.
"Sebelum saya meninggalkan pemakaman, saya ikut serta dalam proses penguburan 68 orang. Lebih banyak jasad dibawa masing-masing keluarga korban," tutur Muhammad Hamidu, salah satu warga lokal.
"Saya rasa ini adalah serangan terburuk yang pernah terjadi di Mubi. Banyaknya korban jiwa benar-benar tak dapat terbayangkan," lanjut dia.
Abdullahi Labaran, seorang warga lainnya, mengaku telah "menggali 73 kuburan baru. Masih ada beberapa jasad lagi yang belum diklaim di rumah sakit."
Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan ganda. Namun otoritas lokal menduga kuat semua ini dilakukan kelompok militan Boko Haram.
0 komentar:
Post a Comment