Fadi Al-Batsh (35), seorang akademisi dari Gaza (Palestina) tewas
ditembak oleh dua penyerang tidak dikenal di Kuala Lumpur, Malaysia pada
Sabtu (21/4) pagi. Hamas yang secara de facto mengendalikan Gaza mengatakan, pria yang tewas ditembak di Malaysia adalah anggota penting Hamas.
Hamas
mengatakan, Fadi seorang insinyur, ilmuwan dan cendekiawan muda
Palestina. Fadi telah memberikan kontribusi penting dan berpartisipasi
dalam forum internasional di bidang energi.
The Washington Post
pada Sabtu (21/4) melaporkan, awalnya Hamas tidak menuding Israel atas
terbunuhnya Fadi di Malaysia. Namun kemudian pemimpin utama Hamas
menuduh Intelijen Israel (Mossad) telah membunuh anggotanya. Hamas juga
mengancam untuk melakukan pembalasan.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh kepada The Associated Press
mengatakan, berdasarkan kasus pembunuhan sebelumnya, Mossad tidak jauh
dari kejahatan tercela dan mengerikan seperti ini. "Akan ada perhitungan
di antara kita, kita tidak akan menyerahkan darah putra kita, remaja
dan cendekiawan kita," ujarnya di tempat berkabung, Gaza, Sabtu (21/4).
Sementara Arab News
pada Sabtu (21/4) melaporkan, Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad
Zahid Hamidi mengatakan, pemerintah sedang mencari kemungkinan
keterlibatan agen asing dalam kasus pembunuhan Fadi. Penyelidikan awal
menunjukkan bahwa penyerang adalah orang kulit putih yang mengendarai
sepeda motor BMW 1100cc.
Menurutnya, pembunuh Fadi mungkin
memiliki beberapa hubungan dengan badan-badan intelijen asing. Mungkin
pelakunya berasal dari negara yang tidak ramah terhadap Palestina.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment