Iran membenarkan pihaknya telah menahan seorang akademisi pemilik dwi
kewarganegaraan, Iran-Inggris, terkait dengan keamanan negara. "Dia
ditahan karena dituduh menjadi mata-mata untuk kepentingan asing." tulis
Middle East Monitor, Ahad, 29 April 2018.
Menurut
laporan Center for Human Rights in Iran (CHRI), sebuah lembaga hak asasi
manusia berbasis di New York, Pengawal Revolusi Iran menahan Abbas
Edalat, seorang profesor ilmu komputer di Imperial College London, pada
pertengahan April 2018.
© Disediakan oleh Tempo
Dua anggota militer Iran, berbicara dengan sepuluh tentara AS
yang ditahan setelah diduga melakukan spionase di perairan teluk Persia.
Pemerintah Iran menuntut permintaan maaf dari AS terkait insiden
pelanggaran teritorial lautnya tersebut. dailymail.co.uk
Ketika
wartawan menanyakan soal penahanan Edalat, juru bicara Kementerian
Kehakiman Iran, Gholamhossein Mohseni Ejehi, mengatakan kepada wartawan
di Teheran, "Kabar mengenai penahanan dia benar karena alasan keamanan.
Tetapi saya tidak bisa memberikan keterangan detail."
Sementara itu, kantor berita semi resmi
Fars
melaporkan, Kamis, 26 April 2018, Edalat adalah bagian dari sebuah
jaringan penyusup bersama warga Inggris lainnya. "Mereka sekarang dalam
tahanan Iran."
Kabar penahanan Edalat mendapat respon dari
pemerintah Ingirs. Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris (FCO)
mengatakan sedang meminta informasi dari Iran mengenai penahanan Edalat.
© Disediakan oleh Tempo
Anggota Garda Revolusi Iran menjaga pesawat mata-mata tanpa awak
RQ 170 milik Amerika Serikat yang jatuh di Iran (8/12). Iran menyatakan
bahwa mereka berhasil menembak pesawat tersebut di Iran Timur.
REUTERS/Sepah News.ir
Sedikitnya tiga warga negara
ganda Inggris-Iran, saat ini, ditahan oleh Pengawal Republik Islam Iran
dengan berbagai alasan yang tidak dijelaskan kepada publik.
Dalam keterangannya kepada media CHRI mengatakan, Edalat adalah salah
satu pendiri sebuah organisasi di Amerika Serikat bernama CASMI
(Kampanye Menentang Sanksi dan Intervensi Militer di Iran). Lembaga ini
menentang intervensi asing di Republik Islam Iran. Sejak 2015,
Reuters melaporkan, Pengawal Revolusi Iran menahan sedikitnya 30 orang pemilik warga negara ganda karena tudingan spionase.
© Copyright (c) 2016 TEMPO.CO
foto
Tempo
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
0 komentar:
Post a Comment