EPA
Berlin -
Ketua Dewan Pusat Yahudi Jerman,JosefSchuster, mengeluarkan
anjuran agar komunitas Yahudi di negara itu tidak mengenakankippah atau
topi setengah bola yang biasa dikenakan oleh orang Yahudi.
Anjuran itu
sampai perlu dikeluarkan karena belakangan terjadi peningkatan serangan
anti-Yahudi di Jerman. Pekan lalu, dua pemuda yang mengenakan kippah
diserang di Berlin. Terduga pelaku penyerangan terekam dalam video
meneriakkan kata-kata anti-Yahudi.
Dalam wawancara dengan radio di Berlin, Schuster mengatakan komunitas
Yahudi yang jumlahnya diperkirakan mencapai 200.000 perlu bertindak
secara hati-hati.
"Berkeras menunjukkan identitas kita secara
prinsip memang tepat. Namun demikian, saya menyarankan agar setiap
individu tidak mengenakan kippah secara terang-terangan di kota-kota
besar di Jerman," katanya.
Menanggalkan atribut
Pernyataan ini dikeluarkan menjelang pawai solidaritas yang bertajuk "Berlin Wears Kippah" atau "Berlin Mengenakan Kippah" yang direncanakan digelar di ibu kota Jerman, Berlin, Rabu (25/04).
Namun
presiden Asosiasi Yahudi Eropa, Rabi Margolin, meminta Josef Schuster
mencabut anjurannya dengan alasan "Yahudi - atau kelompok agama atau
etnik lain - seharusnya tidak didorong untuk menanggalkan atribut
keagamaan mereka".
Berbagai organisasi Yahudi di Jerman
mengungkapkan kekhawatiran terkait dengan peningkatan penghinaan dan
ancaman di sekolah-sekolah.
Kanselir Jerman Angela Merkel akhir pekan lalu mengecam hal yang disebutnya sebagai "bentuk lain dari anti-Yahudi".
Kepada jaringan televisi Israel, Channel 10 TV,
Merkel mengatakan ancaman bernada anti-Yahudi tidak hanya datang dari
kelompok-kelompok sayap kanan, tetapi juga dari sebagian pengungsi
Muslim yang tinggal di Jerman.
Bagaimana reaksi dari kelompok-kelompok lain?
Pernyataan
Schuster tentang kippah tampaknya bertolak belakang dengan sikap yang
diambil oleh Forum Yahudi untuk Demokrasi dan Penentangan Anti-Yahudi
yang berkantor di Berlin. Organisasi tersebut adalah pihak yang
mengunggah video serangan terhadap dua pemuda Yahudi pekan lalu ke
Facebook."Saya sebelumnya selalu menasihati
teman-teman dan kenalan-kenalan Yahudi untuk tidak mengenakan kippah
sehingga tidak menunjukkan identitas Yahudi mereka. Saya mengubah
pendirian saya," kata juru bicaranya.
"Kita harus memulai perlawanan ini dan menampakkan diri lagi di depan umum."
Dalam kesempatan terpisah, ketua Dewan Pusat Muslim Jerman mengecam serangan-serangan anti-Yahudi.
"Anti-Yahudi,
rasisme dan kebencian merupakan dosa besar dalam Islam, oleh karena itu
kita juga tidak akan pernah menoleransinya," tegas Aiman Mazyek kepada
surat kabar Jerman, Rheinische Post.
Komunitas Yahudi di Jerman bertambah pesat sejak keruntuhan Tembok Berlin tahun 1989.
Sebelum
1989, jumlah mereka kurang dari 30.000 orang tetapi kedatangan orang
Yahudi, terutama dari wilayah bekas Uni Soviet, menambah jumlahnya
menjadi lebih dari 200.000.
BBC World - detikNews
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment